Saat mentari terbenam meninggalku disini
Aku masih termenung sendiri. sepi
Hingga gelap timbul menghilangkan jejak langkah
kaki
Malam datang tanpa ku undang dan akan
slalu datang
Menemani tanpa meninggalkan sepatah kata
yang berarti
Rembulan hanya bisa tersenyum kala ku
tatap dengan kegundahan
Terkadang rembulan bersembunyi dibalik
awan
Enggan menemani malam kesendirianku
Hanya suara binatang kecil slalu setia
memaki
Aku masih termenung disini.
Bersama angan-angan yang terbang
melayang
Dikala dinginnya malam menerpa seluruh
raga
Mata mengikuti gerak kunang-kunang yang
menari di pepohonan menikmati embun bertaburan
Sungguh indah tarian itu.
Renungan ini hanya membawa beban yang
tak terselesaikan
Jiwa ini tertekan dengan fenomena yang
menghimpit
Sakit, sungguh sakit
Malam tak bisa mengobatinya
Sementara bintang hanya bisa mengejek
tak yakin bisa ku gapai dengan renungan
tanpa batas
Aku malu, tersudutkan oleh skenario
kehidupan
Esok, Saat mentari cerah datang
menghampiriku
akan ku Hentikan kegundahan dan mematikan
kesengsaraan
M. irfan rosyadi
Santri
darel hikmah,
15
januari 2013
@Ruang
tanpa batas
*TERBIT DI RIAUPOS (1 FEBRUARI 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar